Minggu, September 28, 2008

Bergairah Lagi

Alhamdulillah berkah dr hujan 2 hr jamurku mulai bergairah lagi, hatiku berbunga-bunga pagi td aku panen 5kg dan sore nanti kyknya msh ada yg bisa dipanen, terima kasih atas doanya.
Rencananya aku mau pesan bibit lagi kali ini mau coba jamur kuping, minta doanya semoga lancar dan sukses slalu. Amin

Selasa, September 09, 2008

Ada Apa Dengan Jamur

Hampir 2 bulan aku budidaya jamur tepatnya tgl 24 Juli 2008, 3 minggu kemudian sudah mulai panen. Betapa senang hatiku saat panen kupetik jamurku yg masih segar dan indah dipandang mata. Alhamdulillah panennya lumayan selama 15 hari bisa 150 kg. Tapi kenapa memasuki 15 hari kedua panennya menurun dratis, Ada Apa Dengan Jamurku apakah bibitnya atau penyiramannya yg kurang atau karena cuacanya yg begitu panas, selama ini aku menyirami jamurku sehari 2x. Aku minta doanya semoga jamurku tidak ngambek lagi dan bisa panen lebih banyak lagi, semoga lancar dan sukses. Amin

Senin, September 08, 2008

Griyo Tegalasri

Ulang Tahun

Alhamdulilah kemarin tepatnya tgl 7 september kami berbahagia ada 2 moment penting, yg pertama suami ULTAH yg kedua ULTAH pernikahan. Tak terasa sudah 11 th kami mengarungi bahtera rumah tangga, kami telah dikaruniai 3 dara : 1. Rizqi Hanabella usia 10th kelas V di MIM kra, 2. Mizana Hanafillah usia 7th kelas II di MIM kra, 3. Syifa Hanacendekia usia 2,5th. Minta doanya semoga setiap langkah slalu diridhoi ALLAH, menjadi keluarga yg sakinah-mawaddah-warohmah, panjang umur, sehat slalu, menjadi orang yg berguna dan sukses dunia akherat. AMIN

Minggu, September 07, 2008

Pendidikan Anak

Kiat-kiat dalam mendidik anak
1. Jangan salahkan kodok
- Pada jaman dulu kalau ada anak kecil nangis karena jatuh, maka orang tuanya selalu bilang kodok ini yang nakal,,,,maka anak tersebut langsung berhenti nangisnya. Padahal kodoknya dak salah apa-apa loo…. Ternyata cara tersebut sangat manjur untuk jangka pendek, tetapi sangat tidak bagus untuk jangka panjang. Pada saat berikutnya setelah anak tersebut besar maka selalu terbiasa kalau melakukan kesalahan akan mencari kambing hitam / pihak lain….tidak pernah mengoreksi diri sendiri. Bisa jadi karena terbisa menyalahkan kodok.
2. Keterbukaan. Latihlah anak untuk terbuka sejak dini sama orang tua. Jangan buat anak takut sama orang tua. Jangan sedikit2 dimarahi sehingga takut sama orang tua. Bahaya kalau anak tidak dilatih keterbukaan, dia kan terbuka pada oaring lain,,la kalau orang lain baik ya dak papa kalau tidak baik ya berabe. La kalau tidak terbuka pada siapapun kalau punya masalah kalau nekat anak bisa lari ke yang bahaya yaitu narkoba.
3. Kepercayaan. Bahkan kepercayaan pada yang muda atau anak sampai detik ini pun masih sangat lemah. Dimana yang muda berbicara atau berpendapat tidak didengar tetapi yang tua didengar, kapan akan maju kalau seperti ini masih dilakukan. Akibat terberat adalah terjadinya generasi yang terputus…maybe karena kita tidak percayan orang tua sama yang muda. Harusnya dilatih sedikit demi sedikit, dan kalau salahpun jangan dimatikan kesalahannya…karena pembelajaran semua itu kan proses.
4. Kemerdekaan
- Berpendapat adalah masalah yang sulit dikeluarkan pada jaman dahulu. Hal tersebut bukan karena belum jamannya demokrasi seperti sekarang ini, tetapi memang posisi orang tua adalah memberi nasihat dan posisi anak adalah mematuhi nasihat. Sehingga kepatuhan tersebut kemudian membatasi pendapat lain dari si anak.
- Kreatifitas. Ada iklan yang mengatakan berani kotor itu baik ternyata mengandung arti adalah membebaskan anak untuk berkretaif apapun. Kadang saya katakan pada anak saya, kalaupun mau orek2 tembok silahkan. Jangan sampai kalau anak mau berkreatif dihambat, lebih baik diarahkan
- Kemerdekaan kadang menabrak-nabrak Hak dan kewajiban. Implikasi berikutnya adalah reward dan punishment.
5. Hidup adalah pilihan
- Bagaimana anak diarahkan untuk menentukan pilihan sendiri. Dimana orang tua hanya mengarahkan saja, mungkin mencondongkan saja. Kemudian diberi tau untung ruginya pilihan2 yang diberikan. Misalnya diberi 2 pilihan A dan B, orang tua fungsinga hanya fasilitator misalnya bisa mencondongkan ke A, la bagaimana kalau anak memilih B ya biarkan, diberitau untung ruginya. Nanti dia kan akan lebih dewasa pada pilihan-pilihan berikutnya.
- Berkacalah dan sembodolah dulu, orang tua sebelum memberi nasihat pada anak sebaiknya menasehati dirinya dahulu apakah sudah melakukan nasehat tersebut ?
- Setiap pilihan yang dilakukan anak, sekecil apapun hasilnya berilah penghargaan. Dan bila gagal berilah nasehat karena itu semua adalah pilihan dia sendiri.
6. Jangan buat kecewa. Jangan suka nilapke anak, ntar dia dak percaya sama kamu kalau dibilangin
7. Didik dengan kasih sayang

Hard Skill Dan Soft Skill

Hard skill adalah kemampuan anak terhadap ilmu (teori) yang telah diperoleh. Dalam aplikasinya berupa penjelasan ilmu atau kemampuan daya nalar terhadap sesuatu (sederhananya IQ). Hard skill akan diperoleh dari proses hapalan dan pendalaman materi dari model-model pembelajaran yang telah biasa dilakukan disekolah. Kemampuan hard skill setiap anak dapat dinilai dari prestasi raport yang diperoleh setiap semester.
Soft skill adalah kemampuan anak untuk menerapkan ilmu teori terhadap Tuhan, manusia lain dan ataupun alam (dengan kata lain EQ dan SQ). Kemampuan tersebut dalam bentuk metode perilaku terhadap dirinya dan makhluk hidup lainnya ataupun alam. Perilaku tersebut misalnya bagaimana keiklasan beribadah, hormat pada orang tua, menghargai yang lebih tua, mau mengalah, bersikap, bagimana cara bicara dan lain-lain. Kemampuan softskill anak juga dapat dilihat dengan bagaimana bersosialisasi, berkreatif, menghargai makhluk hidup lainnya termasuk menghargai alam. Proses pembelajaran softskill anak tentunya tidak akan manjur apabila hanya dengan metode pembelajaran yang telah dilakukan selama ini (cara konvensional sekolah). Proses pembelajaran yang baik tentunya dengan aplikasi nyata.
Contohnya : Anak sekarang umumnya sangat pandai hapalan Al Qur-an, tetapi dalam bersikap menghargai pada temannya masih kurang. Hal ini menunjukkan sekolah dan orang tua telah sukses membimbing anak dalam hardskill tetapi masih kurang dalam softskill. Sehingga Peningkatan softskill perlu dilakukan, tentunya harus ada kerjasama antara pihak sekolah - orang tua – dan anak.
Mata pelajaran yang cenderung hardskill misalnya Matematika, IPA, Bahasa.
Bagaimana proses pembelajaran yang baik?. Proses pembelajaran yang baik seperti yang telah diterapkan selama ini. Tentunya dengan peningkatan-peningkatan sesuai dengan perkembangan situasi dan waktu yang terus berkembang.
Mata Pelajaran yang cenderung softskill misalnya PPKN, Agama, ketrampilan.
Bagaimana Proses pembelajaran yang baik?. Pembelajaran yang telah dilakukan sekarang melulu hanya sebatas hapalan. Seharusnya hapalan tidak perlu 100% dilakukan, cukup kira2 ± 50% saja yang berupa hapalan, dari proses pembelajaran tersebut sisanya pemahaman dan perilaku nyata (contoh langsung aplikasi dan suri tauladan). Kelemahan hapalan adalah cenderung akan tertutup begitu ada hapalan berikutnya. Hapalan yang cukup <50% saja diikuti dengan pemahanan dan contoh langsung dilapangan akan sangat membekas dipikiran setiap anak.